Ahli Bangunan Berkelanjutan

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai ahli bangunan berkelanjutan melibatkan perencanaan dan pengawasan pembangunan bangunan yang ramah lingkungan.

Tugas utama meliputi mengidentifikasi dan menerapkan teknologi dan desain bangunan yang energi efisien, menggunakan bahan bangunan yang berkelanjutan, dan memaksimalkan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan.

Selain itu, ahli bangunan berkelanjutan juga bertanggung jawab untuk melakukan analisis dampak lingkungan dan mengatur sistem pengelolaan limbah yang sesuai, guna menciptakan bangunan yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Ahli bangunan berkelanjutan?

Seorang ahli bangunan berkelanjutan harus memiliki pengetahuan yang luas tentang konstruksi yang ramah lingkungan serta kemampuan untuk merancang dan menerapkan solusi yang berkelanjutan.

Mereka juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik untuk bekerja sama dengan tim proyek dan mempengaruhi perubahan positif dalam industri konstruksi.

Jika kamu tidak peduli dengan lingkungan, tidak memiliki minat dalam mencari solusi yang ramah lingkungan, dan tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang konsep-konsep keberlanjutan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai ahli bangunan berkelanjutan.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Ahli Bangunan Berkelanjutan adalah bahwa mereka hanya terlibat dalam aspek desain dan konstruksi, padahal sebenarnya tugas mereka lebih kompleks, meliputi analisis energi, manajemen limbah, dan keberlanjutan lingkungan secara holistik.

Ekspektasi yang salah tentang Ahli Bangunan Berkelanjutan adalah bahwa mereka dapat menciptakan bangunan yang sepenuhnya ramah lingkungan dalam sekejap, padahal dalam realita, proses tersebut membutuhkan waktu dan upaya yang besar untuk mencapai tingkat keberlanjutan yang diharapkan.

Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti Arsitek adalah bahwa Ahli Bangunan Berkelanjutan memiliki keahlian khusus dalam konstruksi dan desain yang berkelanjutan, sementara Arsitek lebih fokus pada desain secara umum tanpa mempertimbangkan aspek keberlanjutan secara mendalam.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Arsitektur
Teknik Sipil
Teknik Lingkungan
Teknik Elektro-Kelistrikan
Rekayasa Perencanaan Kota
Teknik Mesin
Teknik Perancangan Produk
Teknik Listrik
Teknik Komputer
Teknik Kimia

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
PT Adhi Karya (Persero) Tbk
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
PT PP (Persero) Tbk
PT Waskita Karya (Persero) Tbk
PT Bakrie & Brothers Tbk
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk
PT Acset Indonusa Tbk
PT Total Bangun Persada Tbk
PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk