Pekerjaan sebagai ahli fotografi forensik melibatkan pengambilan dan analisis foto untuk keperluan investigasi kriminal.
Tugas utama meliputi mengumpulkan bukti foto dari tempat kejadian perkara, melakukan dokumentasi foto forensik, dan memproses foto agar menjadi bukti yang dapat digunakan dalam pengadilan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan tim penyidik dan ahli forensik lainnya untuk menghasilkan bukti yang akurat dan mendukung proses pengungkapan kebenaran dalam kasus kriminal.
Seorang profil yang cocok untuk pekerjaan sebagai ahli fotografi forensik adalah seseorang yang teliti, memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknik fotografi, dan mampu mengambil gambar dengan presisi tinggi dalam berbagai kondisi lingkungan.
Kemampuan analitis yang kuat dan keahlian dalam memahami petunjuk forensik juga penting untuk pengumpulan bukti yang akurat dan penting dalam pekerjaan ini.
Seseorang yang tidak detail-oriented, tidak teliti, dan tidak memiliki ketekunan dalam analisis gambar mungkin tidak cocok dengan pekerjaan ahli fotografi forensik.
Ekspektasi: Ahli Fotografi Forensik diharapkan bisa "memperbaiki" foto kejahatan untuk mengungkap semua detail tersembunyi. Realita: Sebenarnya, Ahli Fotografi Forensik bertugas mengambil foto kriminal dengan hati-hati dan memastikan bukti foto tidak mengalami perubahan atau manipulasi.
Bedanya dengan profesi lainnya: Ahli Fotografi Forensik berbeda dengan Fotografer Kejahatan karena fokus utamanya adalah pada dokumentasi dan pengumpulan bukti, bukan pada estetika atau pemotretan kreatif.
Ekspektasi: Orang sering menganggap Ahli Fotografi Forensik bisa menyimpulkan kejadian berdasarkan foto saja. Realita: Meski foto kriminal sangat penting, Ahli Fotografi Forensik bekerja sama dengan penyidik, ahli lain, dan data lainnya untuk menyusun gambaran lengkap kejadian kriminal.