Pekerjaan sebagai ahli gizi forensik melibatkan analisis dan penelitian terhadap data nutrisi pada kasus forensik.
Tugas utama mencakup mengumpulkan sampel makanan atau cairan tubuh, melakukan analisis laboratorium, dan memberikan interpretasi dari hasil analisis tersebut.
Selain itu, ahli gizi forensik juga berperan dalam memberikan kesaksian ahli di pengadilan terkait dengan masalah gizi pada kasus kriminal atau perdata.
Profil orang yang cocok menjadi Ahli Gizi Forensik adalah seorang yang memiliki pengetahuan mendalam dalam ilmu gizi, memiliki kemampuan analitis yang baik, dan dapat bekerja dengan teliti dalam mengumpulkan dan menganalisis data terkait forensik gizi.
Selain itu, seorang Ahli Gizi Forensik juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu memberikan pendapat serta rekomendasi yang jelas dan berdasarkan data yang diperoleh.
Jika kamu tidak memiliki minat atau keahlian dalam analisis forensik, ilmu gizi, atau investigasi kriminal, maka kamu tidak akan cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang Ahli Gizi Forensik adalah bahwa mereka hanya terlibat dalam pemantauan diet dan nutrisi korban kejahatan, padahal sebenarnya mereka juga melakukan analisis DNA untuk membantu mengungkap kejahatan.
Ekspektasi umum tentang pekerjaan Ahli Gizi Forensik adalah mereka aktif bekerja di laboratorium forensik, tetapi realitanya mereka juga harus bekerja di lapangan dan mengumpulkan bukti di tempat kejadian.
Ahli Gizi Forensik sering kali disamakan dengan Ahli Kedokteran Forensik, tetapi sebenarnya mereka berbeda dalam pekerjaan utama mereka. Ahli Gizi Forensik fokus pada analisis diet dan nutrisi, sedangkan Ahli Kedokteran Forensik memeriksa tubuh korban untuk menentukan penyebab kematian.