Pekerjaan sebagai aktivis atau pegiat non-pemerintah adalah melibatkan dalam upaya advokasi atau perjuangan untuk isu-isu sosial atau lingkungan yang penting.
Tugas utamanya meliputi melakukan riset, penyuluhan, dan kampanye untuk menghasilkan perubahan positif dalam masyarakat atau lingkungan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan koordinasi dengan kelompok masyarakat, pemerintah, dan organisasi lain untuk mencapai tujuan bersama.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai aktivis atau pegiat non-pemerintah adalah seseorang yang memiliki semangat tinggi mengenai isu-isu sosial, memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan mampu bekerja secara kolaboratif dengan berbagai pihak.
Jika kamu memiliki kepribadian yang lebih pasif, tidak mudah bergaul, dan kurang memiliki motivasi dalam menciptakan perubahan sosial, kemungkinan kamu tidak cocok dengan menjadi seorang aktivis atau pegiat non-pemerintah.
Miskonsepsi tentang aktivis atau pegiat non-pemerintah adalah bahwa mereka diharapkan selalu bekerja secara sukarela dan tanpa mendapatkan gaji, padahal kenyataannya banyak dari mereka yang bekerja dengan sistem penghasilan atau mendapatkan dana dari lembaga atau yayasan tertentu.
Ekspektasi yang salah tentang aktivis atau pegiat non-pemerintah adalah bahwa mereka harus mampu merubah dunia dalam waktu singkat. Padahal, perubahan yang diupayakan oleh mereka seringkali memerlukan waktu, kesabaran, dan kerjasama dari berbagai pihak.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti advokat atau politisi adalah bahwa aktivis atau pegiat non-pemerintah umumnya bekerja secara independen dan berfokus pada isu-isu sosial seperti hak asasi manusia atau lingkungan hidup, sedangkan advokat atau politisi seringkali beroperasi di dalam sistem pemerintahan dan bekerja untuk mencapai kepentingan klien atau partai politik.