Pekerjaan sebagai analis kebutuhan pendidikan inklusi adalah mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan pendidikan bagi siswa dengan berbagai kebutuhan khusus.
Tugas utama meliputi melakukan observasi dan evaluasi terhadap siswa, serta berinteraksi dengan guru dan staf sekolah untuk memahami kebutuhan pendidikan siswa tersebut.
Selain itu, analis kebutuhan pendidikan inklusi juga bertanggung jawab untuk menyusun rekomendasi program pendidikan dan dukungan yang sesuai untuk memastikan bahwa siswa dengan kebutuhan khusus mendapatkan akses pendidikan yang setara dengan siswa lainnya.
Profil orang yang cocok dengan pekerjaan Analis Kebutuhan Pendidikan Inklusi adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang pendidikan inklusi dan memahami kebutuhan khusus anak-anak dengan disabilitas.
Selain itu, seorang analis pendidikan inklusi juga harus memiliki keterampilan analisis yang baik dan kemampuan berkomunikasi yang efektif untuk bekerjasama dengan pihak terkait dalam merancang program pendidikan inklusi yang tepat.
Seseorang yang tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang inklusi pendidikan, tidak peka terhadap kebutuhan individu dengan kebutuhan khusus, serta tidak memiliki ketrampilan dalam melakukan analisis kebutuhan pendidikan tidak cocok untuk menjadi seorang analis kebutuhan pendidikan inklusi.
Miskonsepsi tentang profes Analis Kebutuhan Pendidikan Inklusi adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk menentukan kebutuhan pendidikan untuk murid-murid dengan kebutuhan khusus, padahal sebenarnya mereka juga harus menjadi fasilitator dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran inklusif.
Ekspektasi yang salah tentang profesi ini adalah bahwa mereka akan selalu bekerja di lingkungan pendidikan formal, padahal sebenarnya banyak Analis Kebutuhan Pendidikan Inklusi yang juga terlibat dalam program pendidikan inklusif di luar sekolah seperti pusat rehabilitasi atau komunitas.
Perbedaan utama antara Analis Kebutuhan Pendidikan Inklusi dengan profesi yang mirip seperti Guru atau Konselor adalah bahwa peran mereka lebih fokus pada merancang program pendidikan yang inklusif, membantu mengidentifikasi kebutuhan spesifik murid-murid dengan kebutuhan khusus, serta melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap efektivitas program inklusi tersebut.