Pekerjaan sebagai analis kepuasan kerja melibatkan pengumpulan dan analisis data untuk mengevaluasi kepuasan karyawan dalam sebuah organisasi.
Tugas utama meliputi melakukan survei kepuasan kerja, mengumpulkan data melalui wawancara dan kuesioner, dan menganalisis hasilnya untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa yang mempengaruhi kepuasan karyawan.
Selain itu, analis kepuasan kerja juga bertanggung jawab memberikan rekomendasi dan saran kepada manajemen mengenai perbaikan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Analis Kepuasan Kerja adalah seseorang yang memiliki kemampuan analitis yang kuat, mampu mengumpulkan dan menganalisis data dengan baik.
Selain itu, seorang Analis Kepuasan Kerja juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik untuk dapat menginterpretasikan hasil analisis dengan jelas kepada pihak terkait.
Jika kamu tidak memiliki keterampilan analitis yang kuat, kurang berkeinginan untuk memahami dan mengevaluasi kepuasan kerja, kamu mungkin tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Analis Kepuasan Kerja adalah bahwa pekerjaan ini hanya melibatkan pengumpulan data dan statistik tanpa mempertimbangkan aspek psikologis dan kualitatif dalam mengukur kepuasan kerja karyawan.
Ekspektasi yang tidak sesuai dengan realita adalah anggapan bahwa seorang Analis Kepuasan Kerja dapat dengan cepat memberikan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah kepuasan kerja di tempat kerja, padahal hal itu membutuhkan waktu, upaya, dan kerjasama dari berbagai pihak.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Analis Sumber Daya Manusia, adalah bahwa Analis Kepuasan Kerja lebih fokus pada penelitian dan analisis empiris terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, sedangkan Analis SDM lebih bertanggung jawab dalam mengelola berbagai aspek pengelolaan SDM, seperti rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karyawan.