Pekerjaan sebagai blogger atau influencer melibatkan membuat konten dan membagikannya melalui platform digital seperti blog, media sosial, atau saluran YouTube.
Tugas utama meliputi menulis, mengedit, dan mengunggah konten yang menarik dan bermanfaat sesuai dengan niche atau minat pengikut.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan interaksi dengan pengikut dan merek untuk membangun hubungan, mempromosikan produk atau layanan, dan menghasilkan pendapatan melalui kemitraan dan iklan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Blogger atau influencer adalah seseorang yang kreatif, berpengetahuan luas tentang topik tertentu, dan memiliki kemampuan menulis atau menghasilkan konten yang menarik untuk menarik perhatian audiens.
Mereka juga harus memiliki kemampuan untuk membangun jaringan dengan orang lain, memiliki keahlian dalam pemasaran digital, dan mampu mengelola platform media sosial dengan baik.
Jika kamu tidak suka menulis, tidak kreatif dalam membuat konten, dan kurang aktif di media sosial, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi blogger atau influencer.
Miskonsepsi tentang profesi blogger atau influencer adalah ekspektasi yang berlebihan terhadap kekayaan dan kemasyhuran yang mereka dapatkan. Realitanya, kesuksesan dalam industri ini membutuhkan kerja keras, konsistensi, dan waktu yang cukup lama untuk membangun audiens dan mendapatkan pendapatan yang stabil.
Salah satu perbedaan antara profesi blogger atau influencer dengan profesi yang mirip adalah pangsa pasar atau audiens yang mereka targetkan. Blogger cenderung fokus pada tulisan dan konten yang menarik, sementara influencer lebih banyak berfokus pada pembuatan konten visual seperti foto dan video untuk menarik perhatian pengikutnya.
Sebuah miskonsepsi yang umum adalah bahwa semua blogger atau influencer hanya bekerja dalam lingkup hobi. Namun sebenarnya, banyak dari mereka yang telah menjadikan ini sebagai pekerjaan penuh waktu, dengan tuntutan dan tekanan yang tak kalah dengan profesi lainnya.