Pekerjaan sebagai estimator bahan bangunan melibatkan perhitungan dan estimasi kebutuhan bahan bangunan untuk suatu proyek konstruksi.
Tugas utama meliputi melakukan survei terhadap lokasi proyek, menghitung volume dan kebutuhan bahan bangunan seperti batu bata, semen, besi, dan lainnya.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan tim proyek, supplier bahan bangunan, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan kesesuaian dan ketersediaan bahan yang diperlukan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Estimator Bahan Bangunan adalah seorang yang memiliki pengetahuan matematika yang baik, mampu melakukan perhitungan volume dan estimasi harga secara akurat.
Dalam pekerjaan ini, seorang Estimator juga perlu memiliki kemampuan analitis yang kuat serta kemampuan problem-solving untuk menyelesaikan tugas-tugas estimasi dengan efisien.
Orang yang tidak cocok untuk menjadi estimator bahan bangunan adalah mereka yang tidak memiliki keahlian dalam menghitung dan memperkirakan kebutuhan material bangunan dengan presisi dan detail.
Miskonsepsi tentang profesi Estimator bahan bangunan adalah bahwa pekerjaannya hanya menghitung harga bahan bangunan, padahal sebenarnya mereka juga harus melakukan analisis kebutuhan proyek dan mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi.
Ekspektasi terhadap Estimator bahan bangunan seringkali menganggap bahwa pekerjaannya mudah dan sederhana, tetapi realitanya, pekerjaan ini membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang bahan bangunan, perkiraan biaya, dan kemampuan untuk melakukan penilaian yang akurat.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti Quantity Surveyor adalah bahwa Quantity Surveyor melibatkan pengukuran dan penaksiran biaya secara menyeluruh dalam proyek konstruksi, sementara Estimator bahan bangunan lebih fokus pada perkiraan harga dan komponen bahan bangunan yang dibutuhkan.