Hakim di pengadilan keluarga bertanggung jawab untuk menyelesaikan kasus-kasus yang terkait dengan masalah keluarga.
Tugas utama meliputi mendengarkan argumen dari kedua belah pihak, menelaah bukti yang disajikan, dan membuat keputusan yang adil dan berdasarkan hukum.
Selain itu, hakim juga harus mampu memediasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam kasus dan menjaga keamanan dan ketertiban selama persidangan berlangsung.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Hakim di pengadilan keluarga adalah seorang yang memiliki keahlian dalam penyelesaian konflik, memiliki empati yang tinggi, dan mampu membuat keputusan yang adil berdasarkan hukum yang berlaku.
Sebagai seorang Hakim di pengadilan keluarga, membutuhkan integritas yang tinggi, keahlian dalam mediasi, serta kemampuan untuk memahami permasalahan keluarga yang kompleks.
Jika kamu tidak memiliki empati yang kuat, kesabaran yang tinggi, dan tidak bisa melakukan keputusan yang adil dan objektif, maka kamu tidak cocok menjadi seorang hakim di pengadilan keluarga.
Miskonsepsi tentang profesi Hakim di pengadilan keluarga adalah bahwa mereka hanya membuat keputusan tanpa memperhatikan kasus dengan seksama.
Ekspektasi masyarakat terhadap hakim di pengadilan keluarga adalah mereka dapat menyelesaikan semua masalah keluarga dengan cepat, sementara realitasnya adalah proses peradilan memerlukan waktu yang lama dan kompleks.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti mediator keluarga, adalah bahwa hakim memiliki kewenangan untuk membuat keputusan hukum yang mengikat, sedangkan mediator hanya membantu dalam mencari solusi damai antara pihak yang terlibat.