Tugas utama Kepala Lembaga Bimbingan Hukum Keluarga Islam adalah memberikan bimbingan dan konsultasi hukum kepada individu dan keluarga dalam ranah hukum Islam.
Selain itu, Kepala Lembaga ini juga bertanggung jawab dalam memfasilitasi penyelesaian konflik keluarga melalui mediasi dan negosiasi.
Pekerjaan ini juga melibatkan pengorganisiran pelatihan dan seminar mengenai hukum Islam dalam konteks keluarga untuk masyarakat umum.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Kepala Lembaga Bimbingan Hukum Keluarga Islam adalah seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam tentang hukum keluarga Islam, pemahaman yang kuat tentang prinsip-prinsip agama Islam, dan mampu memberikan bimbingan yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Sebagai seorang pemimpin, seorang kandidat juga harus memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik, mampu bekerja dalam tim, dan memiliki empati serta kepekaan terhadap masalah keluarga yang dihadapi oleh masyarakat Muslim.
Jika kamu adalah orang yang tidak memiliki pemahaman mendalam tentang hukum Islam, kurang peka terhadap masalah keluarga, dan enggan membantu orang lain dalam menghadapi masalah hukum keluarga, kemungkinan kamu tidak cocok untuk menjadi Kepala Lembaga Bimbingan Hukum Keluarga Islam.
Miskonsepsi tentang Kepala Lembaga Bimbingan Hukum Keluarga Islam adalah bahwa mereka hanya bertanggung jawab untuk memberikan panduan dan nasihat tentang hukum keluarga Islam, padahal sebenarnya mereka juga harus mampu melakukan negosiasi, mediasi, dan mewakili klien di pengadilan.
Ekspektasi masyarakat terhadap Kepala Lembaga Bimbingan Hukum Keluarga Islam adalah bahwa mereka akan memberikan solusi instan untuk setiap masalah keluarga yang muncul, namun dalam realita, proses penyelesaian masalah keluarga membutuhkan waktu, kesabaran, dan kerjasama dari semua pihak terlibat.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Konsultan Hukum Keluarga atau Penasihat Hukum Keluarga adalah bahwa Kepala Lembaga Bimbingan Hukum Keluarga Islam memiliki pemahaman yang mendalam tentang hukum keluarga Islam dan nilai-nilai agama, sehingga mereka juga bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan spiritual kepada klien dalam menghadapi masalah keluarga.