membantu individu yang sedang mengalami krisis emosional dan mental.
Tugas utama meliputi memberikan dukungan emosional, mendengarkan, dan memberikan saran praktis kepada klien.
Selain itu, pekerjaan ini juga memerlukan kemampuan dalam mengelola situasi darurat dan bekerja dalam tim.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konselor di pusat bantuan krisis adalah seseorang yang memiliki empati yang tinggi, mampu mendengarkan dengan baik, dan memiliki kemampuan dalam memberikan dukungan psikologis kepada orang-orang yang sedang mengalami kesulitan emosional.
Mengingat tugas konselor di pusat bantuan krisis yang kompleks dan menuntut kestabilan emosional, seorang kandidat juga harus memiliki keterampilan dalam mengelola stres, kemampuan untuk menjaga kerahasiaan, dan memiliki pengetahuan tentang masalah psikologis yang dihadapi oleh individu dalam kondisi krisis.
Jika kamu tidak memiliki empati yang kuat dan sulit mengelola emosi, kamu mungkin tidak cocok menjadi konselor di pusat bantuan krisis.
Miskonsepsi tentang profesi Konselor di pusat bantuan krisis adalah bahwa mereka memiliki kekuatan untuk memberikan solusi langsung atas masalah seseorang. Namun, konselor sebenarnya bertindak sebagai pendengar empatik yang membantu individu menggali pemahaman dan solusi dari dalam diri mereka sendiri.
Ekspektasi masyarakat seringkali berpikir bahwa konselor di pusat bantuan krisis akan memberikan nasihat yang langsung dan instan. Padahal, proses konseling membutuhkan waktu, kesabaran, dan kolaborasi antara konselor dan klien untuk mencapai hasil yang maksimal.
Perbedaan utama dengan profesi yang mirip, seperti psikiater atau psikolog, adalah bahwa konselor di pusat bantuan krisis biasanya tidak memiliki wewenang untuk meresepkan obat-obatan atau memberikan diagnosis medis. Fokus utama konselor adalah memberikan dukungan mental, memberikan pemahaman, dan membantu individu mengembangkan strategi penanganan diri.