Manajer Komunikasi Krisis bertanggung jawab untuk merancang dan melaksanakan strategi komunikasi dalam situasi krisis.
Tugas utamanya termasuk mengidentifikasi risiko dan peluang dalam situasi yang tidak terduga, merumuskan pesan yang tepat untuk mengatasi kerugian reputasi, serta menyampaikan informasi kepada pemangku kepentingan dengan jelas dan transparan.
Selain itu, Manajer Komunikasi Krisis juga harus bisa bekerja dengan cepat dan efektif dalam mengelola media sosial dan hubungan dengan media massa untuk menjaga kepercayaan publik.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Manajer Komunikasi Krisis adalah seorang yang tanggap dalam situasi darurat, memiliki keterampilan komunikasi yang kuat, dan mampu membuat keputusan cepat yang tepat untuk mengatasi krisis.
Dalam pekerjaan ini, seorang kandidat juga harus memiliki ketenangan dalam menghadapi tekanan tinggi dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat untuk mengelola komunikasi yang efektif dalam situasi krisis.
Jika kamu tidak mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tidak bisa bekerja dengan efektif dalam situasi tekanan dan ketidakpastian, maka pekerjaan sebagai Manajer Komunikasi Krisis mungkin tidak cocok untukmu.
Ekspektasi: Manajer Komunikasi Krisis dianggap sebagai penyelamat dalam situasi krisis, mampu mengatasi semua masalah dengan cepat dan tanpa cacat.
Realita: Manajer Komunikasi Krisis bekerja di tengah kekacauan dan tekanan besar, tidak selalu bisa mendapatkan solusi instan, namun bekerja untuk mengelola dan meredam dampak dari situasi krisis.
Ekspektasi: Manajer Komunikasi Krisis hanya bertanggung jawab dalam mengelola komunikasi dengan media.
Realita: Selain berkomunikasi dengan media, Manajer Komunikasi Krisis juga bertanggung jawab dalam memastikan koordinasi internal, membangun hubungan dengan pihak terkait, mengelola pesan kepada stakeholders, dan menyusun strategi dalam menangani krisis.
Perbedaan dengan profesi yang mirip: Manajer Komunikasi Krisis berbeda dengan Public Relations (PR) dalam hal fokus pekerjaan. Manajer Komunikasi Krisis berspesialisasi dalam mengelola krisis dan bencana, sementara PR lebih berfokus pada membangun hubungan baik dengan media dan pihak terkait guna meningkatkan citra dan reputasi perusahaan.