Manajer Non-Profit Atau Lembaga Budaya

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai manajer non-profit atau lembaga budaya melibatkan pengelolaan dan pengembangan program-program yang mendukung misi organisasi tersebut.

Tugas utama meliputi merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan, seperti konser, pertunjukan seni, pameran, dan acara-acara lainnya, serta mengelola anggaran yang dimiliki.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan pihak eksternal, seperti sponsor, donatur, dan mitra kerja, serta pengelolaan tim yang terdiri dari seniman, kru teknis, dan relawan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Manajer Non-Profit atau Lembaga Budaya?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Manajer Non-Profit atau Lembaga Budaya adalah seseorang yang memiliki visi yang jelas dan komitmen yang kuat terhadap tujuan organisasi, serta memiliki keterampilan kepemimpinan yang baik dan mampu menginspirasi orang lain.

Selain itu, individu yang cocok untuk pekerjaan ini juga harus memiliki kemampuan dalam mengelola anggaran dan sumber daya yang terbatas, serta memiliki kepekaan terhadap isu-isu sosial dan kemampuan berdialog dengan berbagai pihak.

Jika kamu tidak memiliki minat yang kuat atau passion yang tinggi dalam hal sosial atau kebudayaan, kamu tidak cocok menjadi manajer non-profit atau lembaga budaya.

Konsep, ekspektasi dan realita

Ekspektasi miskonsepsi tentang Manajer Non-Profit atau Lembaga Budaya adalah bahwa pekerjaannya hanya melibatkan kegiatan sosial yang menyenangkan, tanpa tekanan atau tantangan yang serius. Namun, kenyataannya, pekerjaan ini seringkali memerlukan pemecahan masalah kompleks, manajemen anggaran yang ketat, dan kemampuan negosiasi yang baik.

Salah satu miskonsepsi tentang profesi ini adalah bahwa Manajer Non-Profit atau Lembaga Budaya bekerja secara sukarela atau tidak mendapatkan gaji yang layak. Padahal, kebanyakan dari mereka adalah profesional yang didukung oleh anggaran yang ada dan menerima gaji sesuai dengan tanggung jawab dan pengalaman mereka.

Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Manajer Bisnis, adalah bahwa Manajer Non-Profit atau Lembaga Budaya biasanya berfokus pada pencapaian tujuan non-keuntungan atau tujuan budaya masyarakat, sedangkan Manajer Bisnis bertujuan untuk mencapai keuntungan bagi perusahaan. Ini mengarah pada perbedaan dalam cara bekerja, pengambilan keputusan, dan orientasi strategis.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Manajemen Non-Profit
Pendidikan Kewirausahaan Social
Studi Kebudayaan dan Museum
Manajemen Event Budaya
Studi Pariwisata dan Kebudayaan
Komunikasi dan Media
Administrasi Publik
Hubungan Internasional
Manajemen Seni dan Desain
Studi Pembangunan Undang-Undang dan Keuangan

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Yayasan Kemanusiaan Indonesia
Yayasan Kanker Indonesia
Rumah Sakit Kanker Dharmais
Yayasan Seni Pertunjukan Indonesia
Pusat Kebudayaan Daerah Jawa Barat
Museum Nasional Indonesia
Yayasan Pendidikan Anak Indonesia
Yayasan Warisan Budaya Indonesia
Lembaga Kebudayaan Indonesia
Rumah Sakit Mata Indonesia