Pekerjaan sebagai manajer program publik melibatkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program-program yang menjadi tanggung jawab pemerintah atau instansi publik.
Tugas utama meliputi pengembangan strategi program, pengelolaan anggaran, serta koordinasi dengan berbagai pihak terkait seperti masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan pemerintah daerah.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemantauan dan evaluasi program untuk memastikan pencapaian tujuan yang diinginkan dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Manajer Program Publik adalah seorang yang memiliki keahlian dalam merencanakan dan mengkoordinasikan program-program publik, memiliki pemahaman yang kuat tentang kebijakan publik, dan mampu menjalin hubungan kerja yang baik dengan mitra dan pemangku kepentingan dalam masyarakat.
Berkat tanggung jawabnya yang besar, seorang kandidat juga harus memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat, kemampuan analisis yang baik, dan dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan lingkungan politik dan sosial.
Jika kamu tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, tidak dapat bekerja dengan berbagai pihak terkait, dan tidak memiliki pengalaman dalam mengelola program publik, kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai Manajer program publik.
Miskonsepsi tentang profesi Manajer Program Publik adalah bahwa pekerjaannya hanya mengurus administrasi dan tidak memiliki dampak nyata. Namun, kenyataannya, Manajer Program Publik bertanggung jawab dalam merencanakan, mengimplementasikan, dan mengelola program yang memiliki tujuan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.
Salah satu perbedaan mendasar antara Manajer Program Publik dan pekerjaan yang mirip, seperti Manajer Proyek, adalah bahwa Manajer Program Publik lebih fokus pada pencapaian tujuan dan manfaat sosial. Sedangkan Manajer Proyek biasanya lebih berfokus pada penyelesaian tugas dan pencapaian hasil sesuai waktu dan anggaran.
Harapan yang salah tentang profesi Manajer Program Publik adalah bahwa mereka hanya bekerja di kantor dan tidak terlibat langsung dengan masyarakat. Namun, sebenarnya, mereka sering kali harus bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah, LSM, dan masyarakat umum untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam program publik yang mereka kelola.