Sebagai peneliti tradisi lisan, tugas utama adalah melakukan penelitian dan dokumentasi terhadap cerita rakyat, lagu-lagu, dan tradisi lisan lainnya dari suatu budaya atau masyarakat.
Proses penelitian meliputi wawancara dengan narasumber yang memiliki pengetahuan tentang tradisi lisan tersebut, mengumpulkan bahan-bahan yang relevan, dan menganalisis data yang telah dikumpulkan.
Peneliti tradisi lisan juga bertanggung jawab dalam mempublikasikan hasil penelitian melalui artikel, buku, atau acara presentasi, untuk menghormati dan mencerahkan keberadaan dan nilai tradisi lisan tersebut.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Peneliti Tradisi Lisan adalah seorang yang memiliki minat dan pengetahuan mendalam tentang kebudayaan lokal serta kemampuan yang baik dalam riset dan analisis data.
Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti tradisi lisan juga perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk dapat mengajukan pertanyaan yang relevan dan mendapatkan informasi yang akurat dari narasumber.
Jika kamu adalah seseorang yang tidak tertarik dengan sejarah, cerita rakyat, dan tidak suka melakukan riset mendalam, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai peneliti tradisi lisan.
Miskonsepsi tentang profesi peneliti tradisi lisan adalah ekspektasi bahwa mereka hanya menghabiskan waktunya mendengarkan cerita-cerita dari nenek moyang tanpa melakukan penelitian yang mendalam.
Realitanya, peneliti tradisi lisan melakukan lebih dari sekadar mendengarkan cerita. Mereka melakukan wawancara mendalam, menganalisis konteks budaya, dan membaca sumber-sumber lainnya untuk memahami dan mempertahankan warisan lisan yang berharga.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti ahli sejarah, adalah peneliti tradisi lisan fokus pada pengetahuan lisan yang secara turun-temurun ditransmisikan melalui generasi, sementara ahli sejarah cenderung lebih fokus pada sumber tulisan sebagai bahan penelitian utama mereka.