Pekerjaan sebagai pengajar tradisi lisan melibatkan mempertahankan dan mengajarkan pengetahuan, kisah, dan kebudayaan leluhur secara lisan kepada generasi muda.
Tugas utama meliputi menghafal, memperbaiki, dan mengajarkan cerita rakyat, lagu-lagu tradisional, dan pengetahuan lokal kepada siswa atau komunitas yang tertarik.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan menjaga dan melestarikan keaslian tradisi lisan serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya penyampaian lisan sebagai warisan budaya yang berharga.
Seorang yang berbakat dalam bidang seni dan budaya, memiliki pengetahuan mendalam tentang tradisi lisan, dan memiliki keterampilan dalam mendidik dan menginspirasi orang lain, akan cocok sebagai seorang pengajar tradisi lisan.
Dibutuhkan seseorang yang kreatif dan inovatif dalam merancang metode pengajaran yang menarik, serta memiliki kesabaran dan empati dalam membantu siswa memahami dan menghargai warisan budaya melalui cerita dan nyanyian lisan.
Jika kamu tidak memiliki ketertarikan dan pengetahuan yang cukup tentang budaya lisan dan cerita rakyat, kemungkinan kamu tidak cocok sebagai pengajar tradisi lisan.
Miskonsepsi tentang pengajar tradisi lisan adalah bahwa mereka hanya bertugas mengajarkan lagu-lagu dan cerita-cerita rakyat, padahal sebenarnya mereka juga memiliki peran penting dalam melestarikan budaya dan warisan budaya suatu komunitas.
Ekspektasi yang salah adalah menganggap bahwa menjadi pengajar tradisi lisan bisa dianggap sebagai pekerjaan sampingan yang tidak begitu penting, padahal sebenarnya mereka memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjaga keberlanjutan dan kelangsungan hidup budaya yang terkait.
Perbedaan mendasar dengan profesi yang mirip, seperti guru atau dosen, adalah bahwa pengajar tradisi lisan lebih fokus pada tradisi lisan yang diwariskan secara turun-temurun, sementara profesi lain lebih terfokus pada pendidikan formal atau akademik.