Penyusun Materi Pendidikan Seksualitas

  Profil Profesi

Pekerjaan penyusun materi pendidikan seksualitas melibatkan penyusunan konten dan materi yang informatif dan edukatif seputar seksualitas.

Tugas utama meliputi riset, penulisan, dan penyuntingan materi pendidikan seksualitas yang sesuai dan tepat guna.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemilihan dan penyesuaian materi sesuai dengan target audiens, seperti remaja, orang tua, atau guru, serta mendukung pengembangan program pendidikan seksualitas yang menyeluruh dan berkelanjutan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Penyusun materi pendidikan seksualitas?

Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan sebagai penyusun materi pendidikan seksualitas adalah seseorang yang memiliki pengetahuan yang baik tentang seksualitas, memiliki kemampuan komunikasi yang efektif, dan sensitif terhadap kebutuhan dan nilai-nilai masyarakat dalam hal seksualitas.

Kemampuan untuk mengambil pendekatan yang terbuka, objektif, dan tidak diskriminatif dalam menyampaikan informasi juga sangat penting dalam pekerjaan ini.

Jika kamu memiliki pandangan konservatif dan tidak nyaman membicarakan topik seksual secara terbuka, maka kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi penyusun materi pendidikan seksualitas adalah bahwa tugas utamanya adalah untuk mengajarkan hal-hal yang tidak pantas kepada murid-murid. Ini salah, karena penyusun materi pendidikan seksualitas bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang akurat dan penting bagi kesehatan dan kehidupan remaja.

Ekspektasi terhadap penyusun materi pendidikan seksualitas sering kali berlebihan, di mana diharapkan mereka mampu mengubah sikap dan perilaku remaja dalam waktu singkat. Namun, dalam realita, perubahan sikap dan perilaku membutuhkan kerja keras dan waktu yang cukup panjang.

Perbedaan antara profesi penyusun materi pendidikan seksualitas dan konselor atau psikolog remaja adalah bahwa penyusun materi pendidikan seksualitas lebih berfokus pada pengembangan kurikulum, penyusunan materi, dan pelatihan guru. Sementara itu, konselor atau psikolog remaja cenderung berinteraksi secara langsung dengan remaja, memberikan dukungan emosional, dan membantu mereka mengatasi masalah pribadi.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Psikologi
Pendidikan
Kajian Gender
Sosiologi
Antropologi
Kajian Kesehatan Masyarakat
Ilmu Komunikasi
Psikologi Pendidikan
Konseling Pendidikan
Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Yayasan Pulih (Program Pendidikan Seksualitas)
Rumah Pelangi (Program Pendidikan Seksualitas)
Save the Children Indonesia (Program Pendidikan Seksualitas)
Yayasan Kita dan Lingkungan (Program Pendidikan Seksualitas Remaja)
Badan Pusat Statistik (Program Pendidikan Seksualitas)
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Program Pendidikan Seksualitas)
Yayasan Indonesia untuk Kemanusiaan (Program Pendidikan Seksualitas)
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Program Pendidikan Seksualitas)
UNICEF Indonesia (Program Pendidikan Seksualitas)
The DHDC Foundation (Program Pendidikan Seksualitas)