adalah orang yang memberikan panduan dan dukungan kepada individu dalam mengatasi masalah-masalah seksual dan kesehatan reproduksi mereka.
Tugas utamanya termasuk melakukan sesi konseling individual atau kelompok, memberikan informasi dan edukasi tentang seksualitas, dan membantu klien dalam pengambilan keputusan terkait seksualitas mereka.
Selain itu, konselor juga bekerja sama dengan tim medis dan psikologis lainnya untuk memberikan perawatan yang holistik kepada klien.
Profil orang yang cocok untuk menjadi konselor di pusat konseling seksualitas adalah seseorang yang memiliki empati yang tinggi, memiliki pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah seksualitas, dan mampu menjaga kerahasiaan dengan baik.
Dalam melakukan konseling terkait seksualitas, seorang konselor juga perlu memiliki kepekaan sosial yang baik serta kemampuan untuk menciptakan ruang aman bagi klien untuk berbicara tentang masalah-masalah seksualitas mereka.
Jika kamu tidak nyaman berbicara dan mendengarkan masalah-masalah seksual serta tidak empati terhadap orang lain, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi konselor di pusat konseling seksualitas.
Miskonsepsi tentang profesi Konselor di pusat konseling seksualitas adalah bahwa mereka hanya menghadapi masalah seksual secara fisik, padahal sebenarnya mereka juga berfokus pada aspek emosional dan psikologis dalam hubungan seksual.
Ekspektasi yang salah adalah menganggap bahwa Konselor di pusat konseling seksualitas memiliki solusi instan untuk masalah seksual, sedangkan dalam realita, proses konseling membutuhkan waktu dan komitmen dari individu yang ingin memperbaiki situasi mereka.
Selain itu, perbedaan dengan profesi terkait seperti dukun atau ahli terapi seksual adalah bahwa Konselor di pusat konseling seksualitas dilatih secara profesional dan memiliki pendidikan formal dalam bidang psikologi atau konseling, serta mengikuti etika dan standar praktik profesional.