Ahli Komunikasi Gender

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai ahli komunikasi gender meliputi analisis dan evaluasi terhadap isu-isu gender dalam komunikasi.

Tugas utama meliputi merancang dan melaksanakan program-program komunikasi yang berfokus pada pemahaman dan kesetaraan gender.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait, seperti organisasi masyarakat, media, dan pemerintah, untuk mengadvokasi isu gender dan mempromosikan perubahan sosial yang lebih inklusif.

Apa saya cocok bekerja sebagai Ahli Komunikasi Gender?

Orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Komunikasi Gender adalah seseorang yang memiliki pengetahuan luas tentang isu-isu gender, mampu mengidentifikasi dan menganalisis permasalahan gender, serta memiliki kemampuan komunikasi yang efektif dalam menyampaikan ide-ide tentang kesetaraan gender.

Sebagai Ahli Komunikasi Gender, seorang kandidat juga harus memiliki rasa empati dan sensitivitas terhadap isu-isu sosial yang berkaitan dengan gender, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam mengadvokasi dan mempromosikan kesetaraan gender.

Jika kamu tidak memiliki pemahaman mendalam dan kepekaan terhadap isu-isu gender serta kurang mampu membangun komunikasi yang inklusif, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai Ahli Komunikasi Gender.

Konsep, ekspektasi dan realita

Ekspektasi tentang ahli komunikasi gender adalah bahwa mereka hanya fokus pada isu-isu perempuan, padahal sebenarnya mereka juga menganalisis peran gender pada laki-laki dan identitas gender yang bervariasi.

Realita dari profesi ahli komunikasi gender adalah bahwa mereka secara aktif bekerja untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi ketimpangan gender yang ada dalam komunikasi, baik dalam konteks sosial maupun organisasi.

Perbedaan utama antara ahli komunikasi gender dan profesi yang mirip seperti feminis atau aktivis gender adalah bahwa ahli komunikasi gender menggunakan pendekatan ilmiah dan analitis dalam mengidentifikasi pola komunikasi yang berdampak pada peran gender, sementara aktivis atau feminis lebih berfokus pada advokasi dan perubahan sosial.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Studi Gender dan Seksualitas
Komunikasi Massa
Ilmu Komunikasi
Antropologi Sosial
Sosiologi
Psikologi Sosial
Studi Perempuan
Hubungan Internasional
Jurnalisme
Psikologi Gender

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Pusat Studi Gender dan Anak - Universitas Indonesia
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit - Kementerian Kesehatan
Perusahaan media seperti Kompas, Detik, dan Liputan6
Komisi Nasional Perempuan
Perusahaan advokasi HAM, seperti LBH Jakarta dan YLBHI
Organisasi non-pemerintah yang bekerja dalam isu gender, seperti Yayasan Kalyanamitra dan Yayasan Rumah Cemara
Lembaga-lembaga riset dan konsultan seperti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat - Universitas Gadjah Mada dan Raksasa Sosial Indonesia
Perusahaan swasta yang memiliki program CSR dalam peningkatan kesetaraan gender
Lembaga pendidikan dan pelatihan yang mengajar mengenai komunikasi gender, seperti Pelangi Perkasa Education Center dan Lingkar Perempuan Difabel Indonesia.