Pekerjaan sebagai Koordinator Pusat Studi Gender melibatkan pengelolaan dan pengembangan program dan kegiatan yang berhubungan dengan studi gender.
Tugas utama meliputi merencanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan seminar, workshop, dan penelitian yang berkaitan dengan isu-isu gender.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan komunitas untuk mempromosikan kesetaraan gender dan membangun kesadaran akan pentingnya studi gender dalam pembangunan masyarakat.
Seorang kandidat yang cocok untuk pekerjaan Koordinator Pusat Studi Gender adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang isu-isu gender dan kesetaraan, memiliki keterampilan kepemimpinan yang kuat, dan mampu melakukan analisis dan riset yang mendalam.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ini adalah mereka yang tidak sensitif terhadap isu-isu gender, tidak memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan tidak mampu mengelola proyek dengan baik.
Miskonsepsi tentang profesi Koordinator Pusat Studi Gender adalah bahwa mereka hanya akan menghabiskan waktu mereka membaca buku dan melakukan diskusi, padahal sebenarnya mereka juga harus melaksanakan program dan proyek terkait isu-isu gender.
Ekspektasi yang tidak realistis terhadap Koordinator Pusat Studi Gender adalah bahwa mereka akan langsung mengubah pola pikir dan tindakan semua orang terkait kesetaraan gender, padahal sebenarnya perubahan ini membutuhkan waktu dan upaya yang berkelanjutan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Pengajar Gender, adalah bahwa Koordinator Pusat Studi Gender lebih fokus pada pengorganisasian program dan proyek serta melakukan koordinasi dengan stakeholders, sementara Pengajar Gender lebih fokus pada mengajar dan memberikan pemahaman tentang isu-isu gender kepada orang lain.