Analis kebijakan sejarah bertugas untuk melakukan analisis mendalam tentang kebijakan-kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan bidang sejarah.
Pekerjaan ini melibatkan penelitian, pengumpulan data, dan analisis untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang berkaitan dengan upaya pelestarian, pengembangan, dan pemahaman sejarah.
Selain itu, analis kebijakan sejarah juga akan berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan seperti lembaga pemerintah, akademisi, dan masyarakat umum untuk memperoleh masukan dan menjelaskan hasil analisis yang telah dilakukan.
Seorang yang cocok untuk pekerjaan sebagai analis kebijakan sejarah adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang sejarah, kemampuan analitis yang baik, dan mampu melakukan riset secara mendalam.
Mengingat pekerjaan ini melibatkan analisis yang kompleks dan penelitian yang mendalam, seorang kandidat juga harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan kemampuan menulis yang kuat.
Jika kamu kurang tertarik pada sejarah, tidak memiliki kemampuan analisis yang baik, dan tidak suka melakukan riset mendalam, kemungkinan kamu akan tidak cocok dengan pekerjaan sebagai analis kebijakan sejarah.
Miskonsepsi tentang profesi analis kebijakan sejarah adalah bahwa mereka hanya perlu menguasai sejarah secara luas tanpa perlu memahami aspek kebijakan. Padahal, analis kebijakan sejarah harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang kedua bidang tersebut.
Ekspektasi terhadap analis kebijakan sejarah seringkali dianggap hanya sebagai peneliti yang mencari fakta sejarah. Namun, realitanya, mereka juga harus mampu menganalisis dampak kebijakan masa lalu dan memberikan rekomendasi kebijakan yang tepat untuk masa depan.
Perbedaan dengan profesi sejarawan adalah bahwa analis kebijakan sejarah tidak hanya mempelajari sejarah sebagai pengetahuan dan pemahaman, tetapi juga menerjemahkannya ke dalam rekomendasi kebijakan yang konkret. Sedangkan sejarawan lebih fokus pada penelitian dan penulisan sejarah sebagai karya ilmiah.