Pekerjaan sebagai arsitek konservasi bangunan bersejarah melibatkan perencanaan, desain, dan pengawasan restorasi dan pemeliharaan bangunan bersejarah.
Tugas utama meliputi penelitian dan analisis mendalam mengenai sejarah dan karakteristik bangunan bersejarah yang akan dikonservasikan.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan kerjasama dengan tim arkeolog, kontraktor, dan pemilik bangunan untuk memastikan pekerjaan konservasi dilakukan dengan baik sesuai dengan standar yang ada.
Seorang arsitek konservasi bangunan bersejarah harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang sejarah arsitektur, pemahaman yang kuat tentang teknik konservasi, dan kemampuan untuk melakukan penelitian yang teliti dan mendalam.
Kemampuan untuk bekerja secara detail, kreatif, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap pelestarian warisan budaya juga sangat penting dalam profesi ini.
Jika kamu tidak tertarik dengan sejarah dan tidak memiliki keinginan untuk melestarikan bangunan bersejarah, maka kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi Arsitek konservasi bangunan bersejarah adalah bahwa mereka hanya akan bekerja dengan bangunan-bangunan terkenal dan bersejarah yang terawat dengan baik, padahal kenyataannya mereka juga harus menghadapi bangunan yang rusak dan membutuhkan perbaikan.
Ekspektasi terhadap Arsitek konservasi bangunan bersejarah adalah bahwa mereka akan selalu bekerja di lokasi yang indah dan menarik, namun realitanya mereka juga harus bekerja di lingkungan yang kurang nyaman dan terpencil.
Perbedaan dengan profesi mirip, seperti Arsitek atau kontraktor biasa, adalah bahwa Arsitek konservasi bangunan bersejarah harus memiliki pengetahuan khusus tentang metode restorasi historis, dokumentasi bangunan bersejarah, dan pemulihan bahan-bahan tradisional, yang tidak dimiliki oleh profesi lain.