Pekerjaan sebagai Communications Officer melibatkan penyusunan strategi komunikasi, pengelolaan media sosial, dan hubungan dengan media.
Tugas utama meliputi penulisan konten komunikasi, memperbarui platform media sosial, dan mengelola hubungan dengan wartawan dan media.
Selain itu, pekerjaan ini juga membutuhkan keterampilan dalam menangani krisis komunikasi, merencanakan acara komunikasi, dan berkolaborasi dengan tim internal dan eksternal.
Seorang yang kreatif dalam berkomunikasi, memiliki keahlian dalam merencanakan strategi komunikasi, dan mampu mengoperasikan media sosial akan cocok dengan pekerjaan Communications Officer.
Sebagai seorang Communications Officer, seseorang juga harus memiliki kemampuan menulis yang kuat, dapat beradaptasi dengan cepat dalam berbagai situasi, dan memiliki kemampuan interpersonal yang baik.
Jika kamu adalah seorang yang tidak suka berkomunikasi dengan orang lain, tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik, dan memiliki kesulitan dalam menyampaikan ide secara efektif, maka pekerjaan sebagai Communications Officer tidak cocok untukmu.
Ekspektasi vs Realita: Banyak orang mengira seorang Communications Officer hanya bertugas mengelola media sosial dan mengirimkan email, padahal sebenarnya mereka juga harus mampu mengelola krisis komunikasi, menulis laporan, merencanakan acara, dan berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait.
Perbedaan dengan Profesi yang Mirip: Communications Officer berbeda dengan Public Relations Officer. Communications Officer bertanggung jawab untuk menyampaikan pesan komunikasi internal dan eksternal perusahaan, sedangkan Public Relations Officer fokus pada hubungan media, manajemen krisis, dan membangun citra publik perusahaan.
Miskonsepsi lainnya adalah menganggap bahwa seorang Communications Officer hanya bekerja di bidang pemasaran atau perusahaan swasta. Padahal, profesi ini juga dibutuhkan di sektor pemerintahan, LSM, dan organisasi nirlaba untuk mengelola komunikasi mereka dengan berbagai pemangku kepentingan.