Human Rights Advocate

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai Advokat Hak Asasi Manusia melibatkan memperjuangkan dan melindungi hak-hak asasi manusia.

Tugas utama meliputi melakukan penelitian, advokasi, dan kampanye untuk mempromosikan dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan memberikan bantuan dan dukungan kepada individu atau kelompok yang mengalami pelanggaran hak asasi manusia.

Apa saya cocok bekerja sebagai Human Rights Advocate?

Profil orang yang cocok untuk menjadi seorang Advokat Hak Asasi Manusia adalah seseorang yang memiliki visi yang kuat dan tekad yang kuat untuk melindungi hak-hak asasi manusia yang diabaikan atau dilanggar di masyarakat.

Mereka harus mampu berpikir analitis, memiliki pemahaman yang mendalam tentang hukum dan kebebasan asasi, serta memiliki keterampilan interpersonal yang baik untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam perjuangan hak asasi manusia.

Jika kamu tidak memiliki empati yang tinggi, kurang bersemangat dalam mengadvokasi hak asasi manusia, dan tidak tahan dengan konflik dan tekanan, kemungkinan kamu tidak cocok sebagai seorang Advokat Hak Asasi Manusia.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang Human Rights Advocate adalah ekspektasi bahwa mereka bisa mengubah dunia dengan cepat dan mendapatkan hasil yang instan. Namun, realitasnya adalah perjuangan untuk mendapatkan perubahan yang signifikan memerlukan waktu, ketekunan, dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.

Salah satu perbedaan antara Human Rights Advocate dan profesi yang mirip seperti advokat adalah bahwa Human Rights Advocate tidak hanya fokus pada aspek hukum, tetapi juga berupaya mengedepankan nilai-nilai HAM di berbagai sektor kehidupan. Mereka memperjuangkan hak asasi manusia dengan menggunakan beragam pendekatan dan strategi, termasuk pendidikan, advokasi kebijakan, dan dukungan bagi korban pelanggaran HAM.

Salah satu miskonsepsi lain yang sering terjadi adalah menganggap Human Rights Advocate hanya berperan sebagai aktivis yang bersuara keras di jalanan. Namun, realitanya, mereka juga melibatkan diri dalam riset, analisis kebijakan, dan kerja sama dengan organisasi internasional serta pemerintah untuk mengadvokasi perlindungan HAM secara holistik.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Studi Hukum Internasional
Studi HAM dan Keadilan Sosial
Studi Keadilan Global
Studi Hukum dan Hak Asasi Manusia
Studi Pembangunan Internasional dan HAM
Studi Hubungan Internasional dengan fokus pada Hak Asasi Manusia
Studi Kriminologi dan Keadilan Sosial
Studi Sosiologi dengan fokus pada HAM
Studi Psikologi dengan fokus pada HAM
Studi Gender dan HAM

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia)
KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan)
LBH Jakarta (Lembaga Bantuan Hukum Jakarta)
LBH Masyarakat (Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat)
Elsam (Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat)
Koalisi Perempuan Indonesia (KPI)
Asosiasi Konselor Indonesia (AKI)
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
Perhimpunan Bantuan Hukum dan Advokasi (PBHI)
Indonesia Corruption Watch (ICW)