Pekerjaan sebagai pendidik pada lembaga non-formal melibatkan penyampaian materi pembelajaran kepada peserta didik di luar lingkungan sekolah formal.
Tugas utama meliputi merancang dan mengelola program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan evaluasi kemajuan peserta didik, memberikan umpan balik, dan mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif.
Orang yang memiliki passion untuk pendidikan dan kemampuan berkomunikasi yang baik, serta fleksibel dalam mengajar, akan cocok dengan pekerjaan sebagai pendidik pada lembaga non-formal.
Kemampuan dalam mengembangkan metode dan materi pembelajaran yang menarik serta kesabaran dalam menghadapi berbagai karakteristik peserta didik juga diperlukan dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki kesabaran yang tinggi, kurang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, dan sulit beradaptasi dengan berbagai tipe peserta didik, maka kamu tidak cocok menjadi seorang pendidik pada lembaga non-formal.
Miskonsepsi tentang profesi pendidik pada lembaga non-formal adalah bahwa mereka tidak memiliki ekspektasi yang tinggi dan hanya bertugas sebagai pengasuh anak-anak. Namun, realitanya adalah bahwa pendidik pada lembaga non-formal juga bertanggung jawab dalam mengembangkan potensi anak dan memberikan pendidikan yang berkualitas.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti pengasuh di taman kanak-kanak, adalah bahwa pendidik pada lembaga non-formal memiliki lebih banyak kebebasan dalam melaksanakan kurikulum dan aktivitas pembelajaran. Mereka juga dapat berfokus pada pengembangan keterampilan khusus, seperti seni atau olahraga.
Salah satu miskonsepsi lainnya adalah bahwa profesi pendidik pada lembaga non-formal tidak memerlukan kualifikasi atau keahlian khusus. Padahal, realitanya adalah bahwa pendidik pada lembaga non-formal juga harus memiliki kompetensi dan pendidikan yang memadai dalam bidang pendidikan anak usia dini atau bidang yang relevan.