Bekerja di lembaga kesetaraan gender dan perlindungan perempuan melibatkan memajukan hak dan perlindungan perempuan serta menciptakan kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan.
Tugas utamanya mencakup mengembangkan dan melaksanakan program-program untuk meningkatkan kesadaran gender, melindungi perempuan dari kekerasan, dan memperjuangkan hak-hak perempuan.
Pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan pemerintah, LSM, dan komunitas untuk membangun jaringan yang kuat dalam memperjuangkan kesetaraan gender.
Profil orang yang cocok untuk menjadi pengurus pada lembaga kesetaraan gender dan perlindungan perempuan adalah seseorang yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu kesetaraan gender dan perlindungan perempuan serta memiliki kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan program yang berkontribusi pada mencapai tujuan kesetaraan gender.
Selain itu, seorang pengurus yang sukses di bidang ini juga harus memiliki kemampuan kepemimpinan yang kuat, mampu berkomunikasi dengan baik, dan memiliki sensitivitas sosial yang tinggi terhadap isu-isu yang dihadapi perempuan.
Jika kamu tidak memiliki kepekaan terhadap isu-isu kesetaraan gender dan kurang memahami perlindungan terhadap perempuan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi ekspektasi tentang profesi pengurus pada lembaga kesetaraan gender dan perlindungan perempuan adalah bahwa mereka hanya harus mengurus administrasi belaka, padahal sebenarnya mereka harus memiliki pemahaman mendalam tentang gender dan isu-isu yang terkait dengan perlindungan perempuan.
Realita profesi pengurus pada lembaga kesetaraan gender dan perlindungan perempuan adalah bahwa mereka tidak hanya bertugas mengurus administrasi, tetapi juga harus merancang dan melaksanakan program-program yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan pencegahan kekerasan terhadap perempuan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti administrasi umum, adalah bahwa pengurus pada lembaga kesetaraan gender dan perlindungan perempuan harus memiliki pengetahuan khusus tentang isu-isu gender dan kekerasan terhadap perempuan, serta keterampilan dalam advokasi, pelatihan, dan merancang kebijakan yang berfokus pada perlindungan perempuan dan peningkatan kesetaraan gender.