Petugas Pencatatan Rekod

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai Petugas Pencatatan Rekod melibatkan pengumpulan dan pengelolaan data serta rekod penting perusahaan.

Tugas utama mencakup pengumpulan dan penyimpanan data pelanggan, transaksi keuangan, dan dokumen penting lainnya.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pemastian keakuratan dan keamanan data, serta pemenuhan kebutuhan informasi perusahaan dan pelanggan.

Apa saya cocok bekerja sebagai Petugas Pencatatan Rekod?

Orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Petugas Pencatatan Rekod adalah seseorang yang teliti, memiliki kemampuan analisis yang baik, dan mampu bekerja dengan sistem yang terstruktur.

Kemampuan komunikasi yang baik dan ketepatan waktu juga menjadi faktor penting untuk sukses dalam pekerjaan ini.

Jika kamu adalah seseorang yang tidak teliti, kurang memiliki kemampuan pengorganisasian, serta tidak cepat dalam menyelesaikan pekerjaan, maka kamu mungkin tidak cocok untuk menjadi seorang petugas pencatatan rekod.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang Petugas Pencatatan Rekod adalah bahwa pekerjaannya hanya mencatat data secara mekanis, padahal sebenarnya mereka juga terlibat dalam menganalisis, menginterpretasi, dan mengorganisir data.

Ekspektasi tentang profesi ini seringkali dianggap mudah dan tidak memerlukan keahlian khusus, padahal sebenarnya seorang Petugas Pencatatan Rekod perlu menguasai pengelolaan data, analisis statistik, dan teknologi informasi.

Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti Admin/Data Entry adalah Petugas Pencatatan Rekod lebih berfokus pada mengelola dan menyimpan data secara sistematis, sedangkan Admin/Data Entry biasanya lebih bertanggung jawab untuk memasukkan data ke dalam sistem dengan kecepatan tinggi.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Administrasi Bisnis
Manajemen Bisnis
Ilmu Komunikasi
Manajemen Sumber Daya Manusia
Teknologi Informasi
Akuntansi
Statistik
Sistem Informasi
Teknik Industri
Pendidikan Ekonomi

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Perusahaan telekomunikasi seperti Telkom Indonesia atau Indosat Ooredoo.
Perusahaan logistik seperti JNE atau TIKI.
Perusahaan manufaktur seperti Unilever atau Indofood.
Perusahaan retail seperti Matahari Department Store atau Carrefour.
Perusahaan perbankan seperti Bank Mandiri atau Bank Central Asia.
Perusahaan asuransi seperti AIA Indonesia atau Prudential Indonesia.
Perusahaan konsultan seperti McKinsey & Company atau PricewaterhouseCoopers (PwC).
Perusahaan telekomunikasi seluler seperti XL Axiata atau Smartfren.
Perusahaan minyak dan gas seperti Pertamina atau Chevron.
Perusahaan pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit Siloam atau Rumah Sakit Pondok Indah.