Pekerjaan sebagai ahli gizi internasional melibatkan penyusunan program gizi, pelatihan dan pengawasan implementasi program tersebut di berbagai negara.
Tugas utamanya termasuk mengidentifikasi masalah gizi, merancang solusi yang sesuai, dan mengkoordinasikan dengan pemerintah dan organisasi non-pemerintah di tingkat nasional dan internasional.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan pengumpulan dan analisis data gizi, pemantauan dan evaluasi program, serta memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Ahli Gizi Internasional adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang gizi, memiliki pengetahuan yang luas mengenai gizi dan nutrisi, serta memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu gizi secara global.
Seorang kandidat juga harus memiliki keterampilan analisis yang baik untuk mengidentifikasi masalah gizi di daerah yang berbeda, serta kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak seperti pemerintah, LSM, dan komunitas lokal.
Jika kamu tidak memiliki keahlian dalam bidang nutrisi dan kesehatan, kamu tidak akan cocok dengan pekerjaan sebagai Ahli Gizi Internasional.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Gizi Internasional adalah mereka hanya perlu memberikan saran tentang nutrisi. Padahal, mereka juga harus memiliki pemahaman tentang kebiasaan makan lokal, kondisi sosial, dan budaya setiap negara yang mereka kerjakan.
Ekspektasi miskonsepsi tentang profesi ini adalah mereka akan selalu berperan dalam program-program gizi skala besar di seluruh dunia. Namun, dalam realitasnya, Ahli Gizi Internasional juga terlibat dalam pekerjaan lapangan seperti melakukan penelitian dan melibatkan diri dalam mendidik masyarakat setempat tentang pola makan sehat.
Perbedaan dengan profesi mirip seperti Ahli Gizi adalah bahwa Ahli Gizi Internasional memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas dalam hal nutrisi, kesehatan masyarakat, dan faktor sosial yang mempengaruhi kebiasaan makan di berbagai negara. Mereka juga harus memiliki kemampuan kerja lintas budaya yang kuat, karena mereka bekerja di negara-negara dengan kebiasaan makan dan budaya yang berbeda.