Pekerjaan di bidang pengembangan sumber daya manusia melibatkan pengajar dan pembimbing mahasiswa dalam bidang pengelolaan sumber daya manusia.
Tugas utama meliputi menyusun kurikulum, mengajar dan memberikan materi kuliah yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, serta membimbing mahasiswa dalam penelitian dan tugas akhir.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan riset dan pengembangan dalam bidang pengembangan sumber daya manusia, serta berpartisipasi dalam seminar dan konferensi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam pengembangan sumber daya manusia.
Seorang yang memiliki gelar pendidikan tinggi dalam bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan memiliki pengalaman yang relevan dalam mengajar serta melakukan penelitian dalam bidang tersebut akan cocok untuk menjadi seorang Dosen/Profesor di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Kemampuan untuk mendidik dan memotivasi mahasiswa, serta memiliki kemampuan analisis yang baik dalam mengembangkan pengajaran dan kurikulum akan menjadi nilai tambah untuk mencapai kesuksesan dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak memiliki minat dalam mengajar dan berinteraksi dengan orang banyak, serta sulit beradaptasi dengan perubahan, maka kamu tidak cocok sebagai seorang Dosen/Profesor di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Salah satu miskonsepsi tentang profesi Dosen/Profesor di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah ekspektasi bahwa mereka hanya akan mengajar di dalam kelas. Padahal, dalam realitanya, mereka juga harus melakukan penelitian, pengembangan kurikulum, serta memberikan bimbingan kepada mahasiswa.
Perbedaan antara profesi Dosen/Profesor di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dengan profesi yang mirip seperti konsultan SDM adalah, dosen/profesor lebih fokus pada pendidikan dan penelitian di perguruan tinggi, sementara konsultan SDM lebih terlibat dalam memberikan solusi praktis untuk mengoptimalkan sumber daya manusia di perusahaan.
Miskonsepsi lainnya adalah menganggap menjadi dosen/profesor di bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia hanya membutuhkan pengetahuan teoritis. Padahal, dalam realitanya, mereka juga harus memiliki keterampilan praktis dalam mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia secara efektif dalam berbagai organisasi.