Seorang konsultan syariah hukum keluarga Islam bertanggung jawab dalam memberikan nasihat dan panduan kepada individu atau keluarga dalam masalah hukum yang berkaitan dengan Islam.
Tugas utamanya termasuk memberikan penjelasan dan interpretasi terkait hukum-hukum syariah yang berlaku dalam pernikahan, perceraian, waris, dan hak-hak keluarga lainnya.
Selain itu, seorang konsultan syariah hukum keluarga Islam juga membantu dalam menyusun dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti akta nikah, wasiat, dan kontrak-kontrak pernikahan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Seorang profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Konsultan Syariah Hukum Keluarga Islam adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang hukum Islam terkait kehidupan keluarga.
Mereka harus dapat memberikan nasihat yang tepat dan solusi yang berlandaskan nilai-nilai islam untuk persoalan hukum keluarga seperti pernikahan, perceraian, hak-hak anak, dan warisan.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang hukum Islam atau kurang dapat memberikan nasihat yang tepat mengenai keluarga Islam, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai konsultan syariah hukum keluarga Islam.
Ekspektasi miskonsepsi tentang konsultan syariah hukum keluarga Islam adalah bahwa mereka hanya memberikan nasihat agama dan tidak mempertimbangkan aspek hukum modern. Namun, konsultan syariah juga memiliki pemahaman mendalam tentang hukum keluarga serta kaidah-kaidah syariah yang relevan.
Realita dari konsultan syariah hukum keluarga Islam adalah bahwa mereka adalah ahli yang dapat menyatukan aspek-aspek agama dan hukum modern dalam membantu klien dalam masalah-masalah keluarga. Mereka tidak hanya memberikan nasihat agama, tetapi juga memberikan solusi hukum yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Perbedaan antara konsultan syariah hukum keluarga Islam dengan profesion lain, seperti penasihat hukum atau konsultan keluarga biasa, adalah fokus pada perspektif syariah. Konsultan syariah hukum keluarga Islam memadukan hukum agama Islam dengan hukum modern, sementara profesion lain mungkin lebih berfokus pada aspek-aspek hukum sekuler dan konvensi sosial.