Menjalankan usaha catering melibatkan perencanaan menu, pengadaan bahan makanan, dan penyajian makanan untuk berbagai acara.
Tugas utama termasuk menganalisis permintaan klien, mengatur logistik, dan memastikan kualitas makanan yang disajikan sesuai dengan standar.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan penanganan keluhan klien, manajemen tim, dan memastikan kebersihan dan keamanan di dapur catering.
Seorang pemilik usaha catering yang cocok adalah seseorang yang memiliki kreativitas dalam merancang menu makanan, memiliki keterampilan manajemen yang kuat, dan mampu bekerja dibawah tekanan untuk menyajikan makanan berkualitas kepada pelanggan.
Dalam mengelola bisnis catering, seorang pemilik juga perlu memiliki kemampuan dalam menjalin hubungan bisnis yang baik, serta memiliki keahlian dalam mengelola persediaan dan merencanakan anggaran dalam skala besar.
Jika kamu tidak memiliki keterampilan dalam mengelola staf, tidak bisa bekerja di bawah tekanan, dan tidak memiliki ketertiban dalam menyusun jadwal produksi, kemungkinan kamu tidak cocok menjadi pemilik usaha catering.
Miskonsepsi tentang pemilik usaha catering adalah bahwa mereka hanya perlu masak-masak tanpa harus mengurus hal lainnya. Padahal, di balik layanan catering yang sukses, pemilik usaha perlu mengatur logistik, manajemen tim, dan aspek bisnis lainnya.
Ekspektasi umumnya adalah pemilik usaha catering memiliki waktu luang banyak dan bisa bekerja sesuai keinginan. Realitanya, mereka harus siap bekerja pada jam-jam yang tidak tetap, terutama saat ada pesanan pemesanan yang tinggi seperti pada event-event besar atau perayaan khusus.
Perbedaan dengan profesi yang mirip seperti koki di restoran adalah bahwa pemilik usaha catering juga harus mengatur pemasaran, standar kualitas, dan menyesuaikan pelayanan dengan permintaan klien. Mereka juga harus mengelola keuangan bisnis secara keseluruhan, sementara koki di restoran lebih fokus pada aspek persiapan dan penyajian makanan.