Sebagai penasihat perencanaan dalam organisasi non-pemerintah, tugasnya adalah menyusun rencana kerja dan strategi yang tepat untuk mencapai tujuan organisasi tersebut.
Selain itu, penasihat ini juga bertanggung jawab dalam melakukan analisis kebutuhan, mengidentifikasi program-program yang dibutuhkan, serta mengkoordinasikan kegiatan operasional organisasi.
Pekerjaan ini juga melibatkan kolaborasi dengan tim dan pihak terkait lainnya untuk memastikan implementasi rencana kerja berjalan dengan baik.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Penasihat Perencanaan dalam organisasi non-pemerintah adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang luas tentang perencanaan program, strategi pengembangan, dan evaluasi kinerja, serta memiliki kemampuan analitis yang baik.
Kemampuan untuk berfikir kreatif dan inovatif dalam mengatasi masalah serta memiliki kepemimpinan yang kuat dalam mengarahkan tim juga merupakan kualitas yang sangat dihargai dalam pekerjaan ini.
Jika kamu tidak suka bekerja dengan banyak variabel yang kompleks, kurang mampu menjalin hubungan yang kuat dengan pihak luar, dan tidak menyukai pekerjaan yang mengharuskanmu untuk bergaul dengan berbagai macam orang, maka pekerjaan ini mungkin tidak cocok untukmu.
Miskonsepsi tentang profesi Penasihat Perencanaan dalam organisasi non-pemerintah adalah bahwa pekerjaannya hanya sebatas memberikan saran dan rekomendasi tanpa melakukan tindakan nyata. Namun, dalam realita, mereka juga terlibat langsung dalam merencanakan dan mengimplementasikan proyek-proyek di lapangan.
Ekspektasi yang salah tentang profesi Penasihat Perencanaan dalam organisasi non-pemerintah adalah bahwa mereka hanya bekerja secara independen. Padahal, di dunia nyata, mereka sering bekerja secara kolaboratif dengan tim proyek dan berinteraksi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti konsultan atau manajer proyek, adalah bahwa Penasihat Perencanaan dalam organisasi non-pemerintah fokus pada tujuan sosial dan lingkungan, bukan hanya pengembalian keuangan. Mereka juga menerapkan pendekatan partisipatif yang melibatkan komunitas dalam pengambilan keputusan.