Peneliti Kebijakan Pangan

  Profil Profesi

Pekerjaan sebagai peneliti kebijakan pangan melibatkan analisis dan evaluasi kebijakan pangan yang ada untuk mencari solusi yang berkelanjutan.

Tugas utama meliputi pengumpulan data, melakukan penelitian, dan menganalisis data untuk mengidentifikasi masalah dan mengusulkan kebijakan yang efektif.

Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan presentasi hasil penelitian kepada pemangku kepentingan dan bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah untuk mendorong implementasi kebijakan yang tepat.

Apa saya cocok bekerja sebagai Peneliti kebijakan pangan?

Seorang profil yang cocok untuk pekerjaan sebagai Peneliti Kebijakan Pangan adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang pangan atau kebijakan publik, memiliki kemampuan analisis yang kuat, serta memiliki ketertarikan yang tinggi dalam isu-isu terkait pangan.

Selain itu, individu ini juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik, dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim, serta memiliki kemampuan penelitian yang baik dalam mengumpulkan dan menganalisis data terkait kebijakan pangan.

Jika kamu tidak memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan penelitian, kurang mendalam dalam analisis data, dan kurang menguasai bidang kebijakan pangan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.

Konsep, ekspektasi dan realita

Miskonsepsi tentang profesi Peneliti Kebijakan Pangan adalah bahwa pekerjaannya hanya sebatas mengumpulkan data dan membuat laporan, padahal sebenarnya mereka juga terlibat dalam analisis mendalam dan memberikan rekomendasi kebijakan berdasarkan temuan mereka.

Ekspektasi terhadap seorang Peneliti Kebijakan Pangan seringkali dianggap sebagai profesi yang memiliki pengaruh besar dalam mengubah kebijakan pangan secara cepat, padahal kenyataannya proses perubahan kebijakan membutuhkan waktu dan melibatkan banyak pihak terkait.

Perbedaan utama antara profesi Peneliti Kebijakan Pangan dengan profesi yang mirip, seperti Ahli Gizi, adalah bahwa Peneliti Kebijakan Pangan lebih fokus pada aspek kebijakan dan dampaknya terhadap ketersediaan dan akses pangan, sedangkan Ahli Gizi lebih berfokus pada aspek nutrisi dan kesehatan pangan dalam konteks individu atau kelompok.

Jurusan Kuliah yang Mendukung

Ilmu Pangan
Gizi Masyarakat
Teknologi Pangan
Agribisnis
Ekonomi Pertanian
Ilmu Lingkungan
Sosial Ekonomi Pertanian
Kesehatan Masyarakat
Statistik
Kebijakan Publik

Contoh perusahaan atau institusi yang membutuhkan

Badan Ketahanan Pangan (BKP)
Kementerian Pertanian
Badan Pangan Dunia (FAO)
Universitas Pertanian Indonesia (IPB)
Perusahaan makanan dan minuman seperti Indofood, Nestle, dan Unilever
Laboratorium penelitian pangan seperti Balai Besar Pangan dan Gizi (BBPG), dan Balai Penelitian dan Pengembangan Pascapanen (BPPP)
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)
Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang agri-food seperti PT. Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP), PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
Organisasi non-pemerintah yang berfokus pada pangan dan gizi, seperti World Food Programme (WFP) dan Food First Information and Action Network (FIAN) Indonesia
Lembaga penelitian swasta yang berfokus pada pangan, seperti Centre for Indonesian Policy Studies (CIPS)