Pekerjaan sebagai penyiar radio/TV bilingual melibatkan mengisi acara-acara radio atau televisi dengan menggunakan kedua bahasa, baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing.
Tugas utama termasuk membaca berita, mengulas acara, dan mengadakan wawancara dalam kedua bahasa tersebut, serta menjaga kualitas suara dan pengucapan yang jelas dan tepat.
Selain itu, pekerjaan ini juga mengharuskan penyiar untuk memiliki pengetahuan yang baik tentang topik yang sedang dibahas, termasuk kemampuan untuk melakukan penelitian dan mempersiapkan materi yang akan disampaikan secara terperinci dan akurat.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Penyiar radio/TV bilingual adalah seseorang yang fasih berbahasa Inggris dan bahasa Indonesia, memiliki pengetahuan luas tentang musik, berita, dan tren terkini, serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik dalam berbicara di depan publik.
Dalam pekerjaan yang membutuhkan komunikasi yang jelas dan penuh energi, seorang penyiar radio/TV bilingual juga harus memiliki kemampuan improvisasi yang baik dan dapat bekerja dengan fleksibilitas, serta memiliki kepribadian yang menarik dan memikat pendengar atau penonton.
Jika kamu tidak memiliki kemampuan bahasa yang baik dalam dua bahasa yang diperlukan, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang penyiar radio/TV bilingual adalah bahwa mereka hanya perlu menguasai dua bahasa tanpa kesulitan. Namun, realitanya, menjadi penyiar bilingual memerlukan kemampuan bahasa yang sangat baik dan keahlian dalam beralih bahasa dengan lancar.
Ekspektasi yang salah tentang penyiar radio/TV bilingual adalah bahwa mereka akan selalu mendapatkan tawaran pekerjaan yang menarik dan gaji yang tinggi karena kemampuan mereka dalam berbahasa. Namun, kenyataannya, persaingan dalam industri ini sangat ketat dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan tidak selalu mudah.
Perbedaan utama antara penyiar radio/TV bilingual dengan profesi yang mirip, seperti penerjemah atau penulis, adalah bahwa penyiar bilingual harus dapat mengungkapkan diri secara lisan dan visual secara efektif. Mereka harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik melalui media elektronik, sementara penerjemah dan penulis lebih berfokus pada penggunaan kata tertulis.