Sebagai ahli hubungan bilateral, tugas utama meliputi analisis dan evaluasi hubungan antara dua negara.
Pekerjaan ini juga melibatkan pemantauan perkembangan politik, ekonomi, dan sosial di kedua negara yang terkait.
Selain itu, ahli hubungan bilateral juga bertanggung jawab dalam menyusun strategi dan rekomendasi kebijakan untuk memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara tersebut.
Seorang ahli hubungan bilateral adalah seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang diplomasi dan hubungan internasional antara dua negara, serta memiliki kemampuan untuk membangun dan menjaga hubungan yang baik antara kedua negara tersebut.
Orang yang tidak cocok dengan pekerjaan ahli hubungan bilateral adalah mereka yang tidak memiliki kemampuan komunikasi yang kuat dan kurang mampu beradaptasi dengan berbagai budaya dan kebiasaan negara lain.
Miskonsepsi tentang profesi Ahli Hubungan Bilateral adalah bahwa pekerjaannya hanya terdiri dari menghadiri acara diplomatik dan bertemu dengan pejabat negara, padahal sebenarnya ada banyak pekerjaan administratif dan analitis di belakangnya.
Ekspektasi terhadap profesi Ahli Hubungan Bilateral adalah bahwa mereka dapat menciptakan hubungan harmonis dengan semua negara, namun realitanya mereka harus menghadapi tantangan diplomasi yang kompleks dan kadang-kadang mempertahankan kepentingan negara mereka.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti diplomat atau negosiator, adalah bahwa Ahli Hubungan Bilateral lebih fokus pada membangun hubungan bilateral antara dua negara, sementara diplomat dan negosiator bisa berurusan dengan banyak negara atau berbagai isu yang berbeda.