Tugas pekerjaan sebagai ahli produksi tanaman pangan meliputi perencanaan, pengelolaan, dan pemantauan kegiatan produksi tanaman pangan.
Selain itu, juga bertanggung jawab dalam melakukan perawatan, pemupukan, dan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman pangan.
Pekerjaan ini juga melibatkan kerja sama dengan petani, peneliti, dan pihak terkait lainnya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produksi tanaman pangan.
Ahli produksi tanaman pangan harus memiliki pengetahuan luas tentang pertanian, pemahaman yang baik tentang proses tumbuh kembang tanaman, dan keterampilan dalam mengelola sumber daya pertanian untuk mencapai hasil yang optimal.
Mereka juga harus memiliki kemampuan analisis yang baik untuk mengidentifikasi masalah dan menemukan solusi yang efektif dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan.
Jika kamu tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam bidang pertanian dan tidak tertarik dengan budidaya tanaman pangan, maka kamu tidak cocok dengan pekerjaan ini.
Miskonsepsi tentang profesi ahli produksi tanaman pangan adalah bahwa pekerjaannya hanya berurusan dengan menanam dan memanen tanaman, padahal sebenarnya mereka juga bertanggung jawab dalam mengelola kualitas tanah, memilih varietas tanaman yang tepat, dan menggunakan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas.
Ekspektasi atau anggapan salah lainnya adalah bahwa menjadi ahli produksi tanaman pangan hanya menghasilkan hasil panen yang melimpah setiap musimnya. Namun, realitanya adalah mereka harus menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim, serangan hama dan penyakit, serta fluktuasi harga pasaran.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti petani, adalah bahwa ahli produksi tanaman pangan memiliki pendidikan formal dan pengetahuan yang lebih mendalam dalam praktek budidaya tanaman. Mereka juga sering bekerja sebagai konsultan atau peneliti, sementara petani biasanya memiliki skala produksi yang lebih kecil dan fokus pada pengelolaan lahan milik mereka sendiri.