Pekerjaan di bidang pemecah sengketa melibatkan penyelesaian konflik antara dua pihak yang sedang terlibat sengketa.
Tugas utama pemecah sengketa adalah mendengarkan argumen dari kedua belah pihak, menganalisis fakta-fakta yang ada, dan mencari solusi yang adil dan memuaskan bagi kedua belah pihak.
Selain itu, pekerjaan ini juga melibatkan negosiasi, mediasi, dan pendampingan untuk mencapai kesepakatan yang diinginkan.
Profil orang yang cocok untuk tipe pekerjaan Pemecah Sengketa adalah seseorang yang memiliki kemampuan analitis dan kritis yang tinggi, mampu berpikir secara logis dan objektif, serta memiliki kemampuan komunikasi dan negosiasi yang baik.
Seorang pemecah sengketa juga harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang hukum dan aturan yang berlaku, serta memiliki kemampuan untuk bekerja di bawah tekanan dan melakukan pengambilan keputusan yang tepat.
Jika kamu adalah seseorang yang tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik, tidak sabar, dan tidak mampu menemukan solusi yang memuaskan kedua belah pihak, kemungkinan kamu tidak cocok dengan pekerjaan sebagai pemecah sengketa.
Ekspektasi miskonsepsi tentang profesi sebagai Pemecah Sengketa adalah mereka dapat mengatasi semua perselisihan dengan mudah dan cepat, padahal sebenarnya mereka hanya bisa meredakan dan memfasilitasi proses penyelesaian sengketa.
Realita miskonsepsi tentang profesi Pemecah Sengketa adalah mereka tidak bisa menjamin hasil akhir yang memuaskan semua pihak, karena mereka harus mempertimbangkan hukum dan fakta yang ada.
Perbedaan dengan profesi yang mirip, seperti Pengacara, adalah Pemecah Sengketa bertindak sebagai mediator yang netral dalam penyelesaian konflik, sementara Pengacara lebih fokus pada perwakilan hukum satu pihak.